This is my lucky! Yeaah… Waktu itu aku ditawari buat mengikuti lomba foto jurnalistik oleh salah seorang teman gerejaku yang kuliah di Arsitektur, UKDW. Yang aku pikirkan, pertama aku merasa nggak jago memfoto, I think that I’m a journalist not a photographer. Aku nggak pernah mengikuti lomba fotografi. Kalau lomba jurnalistik, nggak perlu disuruh aku pasti ikut. Kedua, dari segi kamera jelas aku kalah. Kamera gue bukan SLR atau DSLR men -__- Tapi setelah “Kak Claussie” teman gerejaku itu meyakinkan, kalau seorang Cynthia pasti bisa dan tidak ada salahnya mencoba, akhirnya aku memberanikan diri untuk ikut. Hanya memfoto sebuah pameran foto disertai keterangan berita jurnalistiknya sedikit. So, I must do it!
Alasan mau ikut simple sih… Mau nyoba aja, siapa tahu menang terus nggondol hadiahnya. Lumayan buat nambah sertifikat pula. Alasan kedua, aku mau menyenangkan hati seorang teman yang sedang bersusah payah menjadi panitia sebuah event di kampusnya :’) Kak Claussie itu teman satu paduan suara di gereja, teman satu Gerakan Pemuda di Gereja, dan kita sama-sama anggota multimedia GPIB Marga Mulya Yogyakarta yang harus saling bahu membahu setiap saat :’) Dan alasan yang terakhir adalah… Lombanya gratis!!! Yeee *joget-joget di kolong kasur*
Alhasil, aku jadi ikut lomba itu. Awalnya nggak yakin, dan soal ide sangat blong. Dan ternyata kamera digitalku
pun sedang rusak waktu itu :’( Tapi, menyerah sebelum bertanding itu hukumnya haram. Akhirnya aku mencoba merayu sahabatku tercinta yang sudah sangat bersahabat denganku sejak SMP, Dhalia. Aku tahu kalau kita sama-sama mata duitan. Ikut lomba alasan utamanya adalah buat cari duit hahaha (whatever). Aku mencoba merayunya untuk ikut, dan dia mau ikut juga akhirnya! (Aku bisa sekalian nebeng kameranya :p). Hari pertama kita hunting foto, hasilnya: NIHIL. Nggak ada inspirasi. Hasil foto blur. Cukup mengecewakan dan
sempat bikin putus asa. Ditambah Dhalia juga bad mood mendadak karena BBnya yang rusak. Suasana jadi nggak enak. Aku ngomong A, dia jawabnya B. Aku ngomong B, dia jawabnya Z. Akhirnya aku cuma bisa duduk lesehan sambil termenung di sekitar pameran. Sempat dilihat oleh beberapa mahasiswa UKDW, tapi nggak peduli. Lima menit berlalu… Sepuluh menit berlalu… Belum juga ada inspirasi. Jepret sana, jepret sini. jepret pameran, jepret karnaval yang sedang berlangsung di UKDW. Hasilnya masih tetap kacau. Akhirnya kita memutuskan untuk pulang, dan masih belum tahu kapan kembali lagi ke UKDW untuk hunting foto lagi.
Selang beberapa hari, kita coba untuk hunting foto lagi. Kali ini aku dan Dhalia lebih bersemangat. Sesampainya
di UKDW, kita langsung jepret sana jepret sini. Saling memberi masukan. Dan… Aku sangat senang. Karena menemukan salah satu foto yang bikin sreg. Dan ternyata fotoku berhasil jadi juara III, thanks God! Senangnya dobel, karena setelah itu aku mendapatkan seorang guru fotografi yang sudah jago banget, beliau alumni guru fotografi di SMA Kolose De Britto, aku dan Dhalia biasa manggil dia "Babe" :)) Beliau teman bokapnya Dhalia. Dan pertama ketemu, aku merasa sudah ada chemistry dengan beliau. Yeaah, ini bisa dibilang sebagai "New Experience" aku semakin tertarik dan bersemangat dengan fotografi. Padahal awalnya aku hanya tertarik dengan jurnalistik. Tapi, tanpa fotografi, jurnalistik bagaikan sayur tanpa garam ;) Right!
Suasana Techinal Meeting
Ini foto narsis yang sebenarnya salah. Kata babe, kalau gaya fotoku gitu... Berarti menunjukkan kalau foto di belakang itu karyaku -__- haha I'm sorry, I understand now.
Ini karyaku yang berhasil menjadi juara III.
Model: Dhalia Ndaru Herlusiatri Rahayu
Kamera: Sahitel
Deskripsi: Seorang pengunjung pameran foto "VASTU 2012" yang dilaksanakan di UKDW pada 19 September 2012 - 26 September 2012 sedang mengapresiasi salah satu karya foto hasil jepretan Yohannes Wiryawan
yang berjudul "Fort Rotterdam Castle" pada Selasa malam 25/09 kemarin. Karya tersebut sangat unik. Karena mencampurkan hasil arsitektur Indonesia yang bercampur dengan Belanda. Padahal VASTU sendiri berciri khas menampilkan hasil karya arsitektur Indonesia saja.
yang berjudul "Fort Rotterdam Castle" pada Selasa malam 25/09 kemarin. Karya tersebut sangat unik. Karena mencampurkan hasil arsitektur Indonesia yang bercampur dengan Belanda. Padahal VASTU sendiri berciri khas menampilkan hasil karya arsitektur Indonesia saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar